Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia – Pada kesempatan ini admin Pengertian Belajar akan berbagi tentang Proses Masuknya Bangsa-Bangsa Eropa ke Indonesia. Orang-orang
Eropa biasa membeli rempah-rempah dari pedagang Asia Barat. Oleh karena
membeli dari pedagang perantara, harga rempah di Eropa menjadi sangat
mahal. Tingginya harga rempah-rempah tersebut mendorong orang-orang
Eropa untuk mencari langsung daerah penghasilnya. Dengan tujuan
tersebut, bangsa Portugis menguasai Malaka pada tahun 1511, sebagai batu
loncatan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku. Untuk
mengetahui proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke daerah sumber
rempah-rempah, amatilah peta di bawah ini!
Proses Masuknya Bangsa Eropa Ke Indonesia
Bagaimana proses kolonisasi bangsa Eropa di Nusantara? Perhatikan penjelasan berikut ini:
a. Bangsa Portugis
Zaman
kolonial di Indonesia sesungguhnya dimulai tahun 1511, beberapa saat
setelah Portugis menduduki Malaka. Mengapa? Tidak lama setelah menguasai
Malaka, armada Portugis telah sampai di Maluku. Dengan didukung oleh
penguasaan teknologi pembuatan kapal dan senjata yang tinggi, serta
dipermudah adanya pertikaian antarkerajaan, Portugis berhasil mendirikan
kantor dagang dan benteng. Bahkan mereka memperoleh hak monopoli dari
Sultan Ternate untuk berdagang rempah. Kehadiran Portugis di Maluku itu
memperkuat kedudukan Sultan Ternate dalam menghadapi Kerajaan Tidore.
Akan tetapi, keinginan Portugis untuk menguasai Ternate
mengakibatkan mereka diusir oleh Sultan Baabullah tahun 1575.
b. Bangsa Spanyol
Selain
Portugis, bangsa Barat yang mencoba mendirikan koloni di Indonesia
adalah bangsa Spanyol. Dari peta di atas terlihat, setelah mendirikan
Manila (Filipina) tahun 1571, armada Spanyol berlayar ke arah selatan di
sekitar Kepulauan Maluku. Pada tahun 1606 mereka berhasil menduduki
Ternate dan membangun kembali Benteng Kastela (berasal dari Castile)
peninggalan Portugis. Spanyol berhasil mendirikan permukiman di Ternate
dan Siau. Akhirnya, pada tahun 1677 bangsa Spanyol kembali ke Filipina
setelah Belanda berhasil masuk dan menduduki Ternate.
c. Bangsa Inggris
Sejak
akhir abad XVI East Indian Company(EIC) sudah mengadakan hubungan
dagang dengan beberapa wilayah di Indonesia. Namun, Inggris tidak
berhasil menanamkan monopoli perdagangan di Indonesia. Hal ini
disebabkan oleh ketidakmampuan Inggris untuk bersaing dengan Belanda.
Dengan kekuatan militer dan kemampuan mempengaruhi penguasa setempat,
armada dagang Belanda mampu membuat Inggris perlahan-lahan tersingkir
dari kawasan perdagangan di Indonesia.
d. Bangsa Belanda
Ekspedisi
bangsa Barat lainnya ke Indonesia yang berhasil membentuk kekuasaan
kolonial cukup lama adalah Belanda. Pada bulan Juni 1596 kapal-kapal
Belanda berhasil berlabuh di pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat. Kamu
tentu tahu pemimpin ekspedisi itu dan nama pelabuhan yang dimaksud.
Setelah menyusuri berbagai tempat dan memicu konflik dengan pedagang
lain di berbagai daerah, tahun 1597 ekspedisi itu kembali ke Belanda
dengan membawa keuntungan yang besar. Selanjutnya, ekspedisi Belanda ke
Indonesia bukannya berakhir melainkan membuka zaman baru. Pada tahun
1598–1601 perusahaan-perusahaan ekspedisi Belanda berlomba-lomba
mengirimkan armadanya untuk memperebutkan rempah Indonesia. Akibat
persaingan itu adalah meningkatnya pengiriman rempah ke Eropa dan
naiknya harga rempah.
Untuk
mengatasi persaingan dagang yang tidak sehat, pada tahun 1602
perusahaan-perusahaan ekspedisi Belanda itu akhirnya melebur menjadi
satu pada tanggal 20 Maret 1602 dengan nama Vereenigde Oost-Indische
Compagnie (VOC atau Perserikatan Maskapai Hindia Timur). Dalam lidah
kita persekutuan dagang itu dikenal dengan nama Kompeni(dari kata
Compagnie). Ide penggabungan perusahaanperusahaan itu berasal dari
seorang tokoh Majelis Perwakilan Tinggi Belanda, Johan van
Olderbarnevelt.
Pemerintah
Belanda mendukung secara resmi keberadaan VOC. Dengan modal awal 6,5
juta gulden Belanda, mereka diberi wewenang dan hak octrooi. Kewenangan
itu antara lain untuk membuat perjanjian dengan para raja Asia atas nama
Republik Belanda, membangun benteng dan pasukan, mengangkat para
gubernur, serta memelihara hukum dan ketenangan wilayah di luar Belanda.
Jan
Pieterszoon Coen, sang arsitek kejayaan VOC. Dialah Gubernur Jenderal
Belanda yang berhasil menyatukan dua bidang sekaligus. Selain menguasai
tempat-tempat produksi rempah dan jalur perdagangannya, dia juga
berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan kuat dan menguasai wilayahnya.
Kejelian
J.P. Coen itu menempatkan VOC sebagai persekutuan dagang multinasional
yang pertama. Persekutuan itu mempunyai pegawai yang berasal dari
berbagai negara dengan jaringan perdagangan yang meliputi kawasan Asia.
Dengan didukung oleh armada dagang yang kuat, disertai oleh siasat yang
licik, VOC berhasil menguasai pulaupulau di Indonesia. Setelah
menaklukkan Jayakarta tahun 1619, VOC memperluas kekuasaannya dengan
menaklukkan Ternate (1620), Banda (1621), Makassar (1660), Banten
(1682), dan lain-lain. Perlahan-lahan kehadiran VOC itu melumpuhkan
jaringan perdagangan antarpulau yang telah lama terbentuk di Kepulauan
Indonesia.
Tampak
bagi kita bahwa tujuan kedatangan bangsa Eropa sudah berubah dari
tujuan awalnya. Mereka bukan sekadar memperoleh rempah-rempah langsung
dari Indonesia, melainkan melakukan kolonialisme atau penjajahan
terhadap Indonesia.
Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia
Reviewed by Herwandi
on
April 08, 2019
Rating: